Sunday, July 13, 2008

Kehadiran Rejab

Pada 4 Julai 2008 (Jumaat) kita memasuki bulan Rejab. Bulan Rejab adalah bulan Allah swt. Let’s overview ada apa di sebalik bulan Rejab itu. Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw telah bersabda, "Ketahuilah bahwa bln Rejab itu adalah bulan ALLAH swt, maka:”

1. Barang siapa yang berpuasa 1 hari dalam bulan ini dengan ikhlas, maka pasti ia mendapat keredhaan yang besar dari ALLAH swt

2. Dan barang siapa berpuasa pada tanggal 27 Rejab 1429h/Isra Mi'raj (Rabu, 30 Julai 2008) akan mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa

3. Barang siapa yang berpuasa 2 hari di bulan Rejab akan mendapat kemuliaan di sisi ALLAH swt

4. Barang siapa yang berpuasa 3 hari yaitu pada tanggal 1, 2, dan 3 Rejab (4, 5, 6 Julai 2008) maka ALLAH swt akan memberikan pahala seperti 900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya dunia dan seksa akhirat

5. Barang siapa berpuasa 5 hari dalam bulan ini, insyaallah permintaannya akan dimakbulkan Allah swt..InsyaAllah

6. Barang siapa berpuasa 7 hari dalam bulan ini, maka ditutupkan 7 pintu neraka Jahanam dan barang siapa berpuasa delapan hari maka akan dibukakan 8 pintu syurga

7. Barang siapa berpuasa 15 hari dalam bulan ini, maka ALLAH swt akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan, dan barang siapa yang menambah (hari-hari puasa) maka ALLAH swt akan menambahkan pahalanya."
Sabda Rasulullah saw lagi :"Pada malam Mi'raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril as "Wahai Jibril untuk siapakah sungai ini?"
Maka berkata Jibrilb as "Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca selawat untuk engkau dibulan Rejab i ni."

Dalam sebuah riwayat Tsauban bercerita :"Ketika kami berjalan bersama-sama Rasulullah saw ke sebuah kubur, lalu Rasulullah saw berhenti dan beliau menangis dengan amat sedih, kemudian beliau berdoa kepada ALLAH swt. Lalu saya bertanya kepada beliau "Ya Rasulullah, mengapakah engkau menangis?" Lalu beliau bersabda "Wahai Tsauban, mereka itu sedang diseksa dalam kuburnya dan saya berdoa kepada ALLAH swt, lalu ALLAH swt meringankan atas mereka."

Sabda beliau lagi "Wahai Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mahu berpuasa satu hari dan beribadah satu malam saja di bulan Rejab nescaya mereka tidak akan disiksa di dalam kubur." Tsauban bertanya "Ya Rasulullah, apakah hanya berpuasa satu hari dan beribadah satu malam dalam bulan Rejab sudah dapat mengelakkan dari seksa kubur?"

Sabda beliau "Wahai Tsauban, demi ALLAH Zat yang telah mengutus saya sebagai nabi, tiada seorang muslim lelaki dan perempuan yang berpuasa satu hari dan mengerjakan solat malam sekali dalam bulan Rejab dengan niat karena ALLAH swt, kecuali ALLAH swt mencatatkan baginya seperti berpuasa satu tahun dan mengerjakan solat malam satu tahun."

p:s Rebutlah 5 perkara sblm dtg 5 perkara

Prophet Muhammad the last Messenger in the Bible

What the Bible Says About Muhammad
http://www.islamhou se.com/p/ 53040

According to the Bible, God said to Moses, on whom be peace: I will raise up for them a prophet like you from among their brothers; I will put my words in his mouth, and he will tell them everything I command him. (The Holy Bible, New International Version, Deuteronomy chapter 18, verse 18). The prophet described in the above verse must have the following three characteristics:
1. He will be like Moses.
2. He will come from the brothers of the Israelites, i.e. the Ishmaelites.
3. God will put His words in the mouth of the prophet and he will declare what God commanded him.
Let us see which prophet God was speaking of.
1. The prophet like Moses Some people feel that this prophecy refers to the prophet Jesus, on whom be peace. But, although Jesus (peace be upon him and all of God's prophets and messengers) was truly a prophet of God, he is not the prophet spoken of here. He was born miraculously, and finally God raised him up miraculously. On the other hand, Muhammad is more like Moses; both were born in a natural way and both died natural deaths.
2. From among the Ishmaelites Abraham had two sons, Ishmael and Isaac (Genesis, chapter 21). Ishmael became the grandfather of the Arab nation. And Isaac became the grandfather of Jewish nation. The prophet spoken of was to come not from among the Jews themselves, but from among their brothers, the Ishmaelites. Muhammad a descendant of Ishmael, is indeed that prophet.
3. God will put his words in his mouth 'Neither the content of the revelation, nor its form, were of Muhammad's devising. Both were given by the angel, and Muhammad's task was only to repeat what he heard.' (Word Religions from Ancient history to the Present, by Geoffrey Parrinder, p. 472). God sent the angel Gabriel to teach Muhammad the exact words that he should repeat to the people. The words are therefore not his own; they did not come from his own thoughts, but were put into his mouth by the angel. These are written down in the Qur'an word for word, exactly as they came from God. Now that we know that prophet we must listen to him, for, according to the Bible, God says: 'I will punish anyone who refuses to obey him' (Good News Bible, Deut. 18:19). Jesus (on whom be peace) In the Glorious Qur'an The Qur'an tells us many wonderful things about Jesus. As a result, believers in the Qur'an love Jesus, honor him and believe in him. In fact, no Muslim can be a Muslim unless he or she believes in Jesus, on whom be peace.
The Qur'an says that Jesus was born of a virgin, that he spoke while he was still only a baby, that he healed the blind and the leper by God's leave and that he raised the dead by God's leave. What then is the significance of these miracles? First, the virgin birth. God demonstrates His power to create in every way. God created everyone we know from a man and a woman. But how about Adam, on whom be peace? God created him from neither a man nor a woman. And Eve from only a man, without a woman. And finally, to complete the picture, God created Jesus from a woman, without a man.
What about the other miracles? These were to show that Jesus was not acting on his own behalf, but that he was backed by God. The Qur'an specifies that these miracles were performed by God's leave. This may be compared to the Book of Acts in the Bible, chapter 2, verse 22, where it says that the miracles were done by God to show that he approved of Jesus. Also, note that Jesus himself is recorded in the Gospel of John to have said: 'I can do nothing of my own authority' (5:30). The miracles, therefore, were done not by his own authority, but by God's authority. What did Jesus teach? The Qur'an tells us that Jesus came to teach the same basic message which was taught by previous prophets from God – that we must shun every false god and worship only the One True God. Jesus taught that he is the servant and messenger of the One True God, the God of Abraham. These Qur'anic teachings can be compared with the Bible (Mark 10:18; Matthew 26:39; John 14:28, 17:3, and 20:17) where Jesus teaches that the one he worshipped is the only true God. See also Matthew 12:18; Acts 3:13, and 4:27 where we find that his disciples knew him as 'Servant of God'. The Qur'an tells us that some of the Israelites rejected Jesus, and conspired to kill him, but God rescued Jesus and raised him to Himself. God will cause Jesus to descend again, at which time Jesus will confirm his true teachings and everyone will believe in him as he is and as the Qur'an teaches about him.
Jesus is the Messiah. He is a word from God, and a spirit from Him. He is honored in this world and in the hereafter, and he is one of those brought nearest to God. Jesus was a man who spoke the truth which he heard from God. This can be compared with the Gospel According John where Jesus says to the Israelites: 'You are determined to kill me, a man who has told you the truth that I heard from God' (John 8:40).

KAEDAH SELAMAT CUCI RAHIM

Kaedah selamat ‘cuci’ rahim
Oleh: BINTU RASYADA A. RAHMAN

BERGELAR ibu merupakan antara detik paling indah dalam hidup seorang wanita. Saat mengetahui bahawa diri sedang berbadan dua pastinya sangat menggembirakan terutama bagi pasangan yang baru berumah tangga.

Begitu yang dirasai Diana (bukan nama sebenar), tatkala ujian pengesanan hormon human chorionic gonadotropin (HCG) yang dilakukannya sendiri menunjukkan dua garisan selari. Selepas lima bulan mengalami keguguran kandungan pertama, pastinya detik ini sangat dinanti-nanti. Baginya, inilah masa yang sesuai untuk kehamilan baru memandangkan dirinya sudah cukup bersedia dari segi mental mahupun fizikal. Berita gembira itu segera disampaikan kepada suami dan mereka bertemu doktor untuk mengesahkan lagi kandungan tersebut.
Segalanya berjalan lancar pada peringkat awal. Biarpun ada kalanya mengalami masalah biasa yang dihadapi oleh kebanyakan bakal-bakal ibu di peringkat awal kehamilan, semuanya ditempuhi dengan tenang demi menanti kehadiran insan bergelar anak.

Namun siapa yang mampu menolak takdir, andainya suratan menentukan kandungan yang baru berusia beberapa minggu tidak mampu bertahan dan mengalami keguguran.

Hati siapa yang tidak sedih apabila sekali lagi terpaksa menerima hakikat kandungannya mengalami keguguran.
Kerana disahkan mengalami missed abortion (keguguran tertinggal), di mana kandungannya sudah mati namun janin (atau kantung) tertinggal di dalam rahim, Diana disyorkan menjalani dilatation & curettage (D & C) atau biasa disebut ‘cuci.’
Entah mengapa, untuk menjalani proses D & C kali ini dia berasa seperti tidak selesa walaupun pernah menjalaninya untuk keguguran pertama dahulu. Perasaan sedih dengan kehilangan kandungan ditambah dengan pelbagai pandangan daripada beberapa pihak menyukarkan dia membuat keputusan.

Ada yang bersetuju dia melakukan D & C, namun ada juga yang menyarankan mengambil langkah lain dengan alasan ia berbahaya. Sesetengahnya berpendapat D & C yang berulang boleh memberi masalah untuk hamil di kemudian hari. Tidak kurang juga yang mengatakan ia mengundang beberapa masalah yang berkaitan dengan sakit puan. Ini berikutan ramai yang beranggapan ia dilakukan dengan cara yang kasar termasuk menggunakan peralatan tajam dan kemungkinan ‘cuci’ tidak bersih.

Mujurlah dalam keadaan begitu, sokongan suami yang berterusan membuatkan Diana tenang dengan dugaan yang menimpa. Tidak cukup dengan penjelasan doktor, dia turut mendapatkan maklumat daripada Internet mengenai proses D & C agar segala keputusan yang dilakukan tepat dan tidak mendatangkan masalah di kemudian hari.
Dalam satu halaman maya yang dirujuk Diana, terdapat maklumat yang menarik perhatiannya mengenai kaedah ERPOC (evacuation of retained products) menggunakan sedutan yang banyak digunakan kini berbanding alat kuret yang selalu digunakan dalam proses D & C lama. Namun begitu kerana sudah biasa disebut D & C, istilahnya tetap dikekalkan biarpun kaedahnya sudah berubah.

Apakah ERPOC?
Menurut Pakar Obstetrik dan Ginekologi Pusat Perubatan Darul Ehsan (DEMC), Dr. Zamri Abd. Rahim, ERPOC adalah kaedah mengeluarkan produk kandungan yang tertinggal dalam uterus akibat keguguran. Kalau dahulu doktor menggunakan alat yang dipanggil kuret dengan cara mencungkil bahagian dalam rahim untuk mengeluarkan produk kandungan yang tertinggal, kini doktor akan menggunakan alat seperti vakum yang lebih selamat. Di sesetengah tempat kaedah ini disebut D & C sedutan atau ada juga yang memanggilnya dengan aspirasi vakum.

Bagaimanakah prosedurnya?
Ia merupakan pembedahan minor yang selamat dan mengambil masa lebih kurang 20 minit. Biasanya pesakit hanya perlu menjalani rawatan harian di hospital sama seperti D & C. Mulanya pesakit akan dibius dan kemudian serviks akan dibuka menggunakan dilator. ERPOC biasanya menggunakan dua jenis vakum sama ada vakum elektrik (EVA) atau pam manual (MVA). Kanula (bahagian depan tiub) yang disteril akan dimasukkan ke dalam uterus bersambung dengan tiub dari pam dan ia menghasilkan vakum yang halus lalu menyedut seluruh kandungan dalam rahim.

Pada ketika manakah keguguran perlu menjalani ERPOC?
Kandungan di bawah 10 minggu boleh dicuci menggunakan ERPOC. Namun, bagi kandungan antara 11 hingga 15 minggu penyedut dengan diameter lebih besar akan digunakan dan kadangkala memerlukan bantuan kuret bagi memudahkan proses dilakukan.

Bagi kandungan yang telah mencapai minggu ke-16 hingga 24 pula, sejenis ubat seperti prostagladin akan digunakan untuk membuka pintu rahim dengan lebih luas. Kemudian kandungan akan dicungkil dengan kuret sebelum ERPOC dilakukan.

Sementara, bagi kandungan melebihi minggu di atas, janin akan keluar seperti kelahiran biasa.

Pertubuhan Kesihatan Sedunia (WHO) menggalakkan wanita hamil yang mengalami keguguran menjalani ERPOC dan sekiranya peralatan tiada barulah proses D & C dibenarkan. Menurut perangkaan Pusat Kawalan dan Pencegahan Penyakit, hanya 2.4 peratus pengguguran menggunakan kaedah D & C pada tahun 2002, berbanding 23.4 peratus pada 1972.

Adakah ERPOC menyakitkan?
Tidak. Pesakit tidak berasa sakit kerana dibius ketika proses dilakukan. Selepas itu, pesakit mungkin mengalami sedikit kesakitan di bahagian perut seperti senak atau kejang ketika haid namun ia tidak lama. Luka di bahagian rahim juga jarang berlaku kerana ia tidak melibatkan proses kuretaj (menggunakan kuret).
Masyarakat selalu berpandangan negatif terhadap D & C. Ada yang berpendapat ia boleh menjejaskan kesuburan. Benarkah tanggapan ini?

Sebenarnya ia boleh berlaku sekiranya prosedur ini tidak dijalankan dengan betul. Misalnya pernah berlaku di mana kuret menerobos hingga keluar ataupun dinding rahim tercedera kerana cungkilan yang kuat. Atau juga berlaku serviks terkoyak. Apabila keadaan ini terjadi, sperma dan ovum yang sudah disenyawakan tidak mampu menempel di bahagian rahim menyebabkan kandungan tidak menjadi.

Kegagalan yang berlaku bukanlah disebabkan wanita tersebut tidak subur, tetapi keadaan di rahimnya yang tidak mengizinkan kandungan untuk terus kekal.

Bagaimanapun, kaedah ERPOC jauh lebih selamat berbanding D & C kerana ia jarang melibatkan luka besar.
Masalah yang direkodkan melalui kaedah ERPOC juga rendah iaitu 1.8 daripada 100,000 kes berbanding 2.8 daripada 100,000 kes melalui kedah D & C.

Benarkah alat kuret tajam?
Terdapat pelbagai jenis kuret yang digunakan dan ia berbeza mengikut negara. Alat kuret dengan hujung yang tajam digunakan oleh Amerika Syarikat suatu masa dahulu. Di negara ini, kuret seperti sudu yang panjang digunakan dan ia tidak tajam.

Sesetengah pendapat mengesyorkan pengambilan sejenis ubat untuk membantu keguguran. Adakah ia selamat dan apa kesannya dalam jangka masa panjang?
Sebenarnya pengambilan ubat untuk menggugurkan kandungan tidak digalakkan bagi kandungan yang melebihi enam minggu. Ini kerana mungkin kandungan tidak keluar sepenuhnya, menyebabkan wanita hamil itu mengalami kesakitan yang teruk dan perlu pula melalui proses ERPOC atau D & C. Bimbang juga berlaku komplikasi terhadap wanita tadi.

Namun di Barat, ubat seperti ini diberi kepada pesakit sebelum D & C dilakukan bagi memudahkan prosesnya.
Setakat ini belum terdapat kes yang menunjukkan ubat tersebut memberi kesan jangka panjang kerana ia akan keluar dari badan melalui pelbagai proses seperti perpeluhan dan perkumuhan.

Risiko D & C atau ERPOC?
Kuret boleh menembusi dinding rahim jika tidak dilakukan dengan betul, pendarahan luar biasa, kandungan masih tertinggal di dalam dan jangkitan kuman. Selain itu ibu-ibu juga mungkin mengalami trauma kerana kesedihan akibat kandungan yang tidak berjaya.

Walaupun jarang sekali berlaku, ada juga individu yang mengalami Sindrom Asherman selepas prosedur ini.
Akibatnya, wanita berkenaan mungkin mengalami kemandulan disebabkan oleh penyembuhan tisu-tisu di dalam rahim yang mendorong kepada berlakunya lekatan di antara dinding-dinding.

Seterusnya, kegagalan pertumbuhan kembali endometrium (dinding dalaman rahim untuk persediaan persenyawaan) dan pendarahan haid bulanan mungkin tidak berlaku.

Pesakit disarankan memaklumkan doktor pakar mereka sekiranya pendarahan haid menjadi tidak menentu selepas D&C atau ERPOC.

Bagaimanakah D & C membantu pesakit?
Sekiranya wanita mengalami endometrium polips, iaitu ketumbuhan pada dinding rahim yang menyebabkan sukar mengandung, D & C boleh digunakan sebagai satu cara untuk membuangnya. Ia sebenarnya membantu proses implantasi, bukan ovulasi.

Perlukah wanita keguguran menjalani rawatan berpantang secara tradisional?
Sebenarnya ia adalah tradisi ataupun praktis dalam masyarakat dan terpulang kepada mereka untuk mengikutinya. Jika berasa selesa dengan cara itu boleh diteruskan, tapi dalam dunia perubatan moden tiada pengesahan yang membuktikan kesahihannya.

Nasihat doktor kepada wanita yang mengalami keguguran?
Bersabar dan perlu menerimanya sebagai takdir. Sebenarnya 20 peratus daripada wanita mengandung hari ini mengalami keguguran. Dan sukar untuk menentukan apakah faktor yang menyebabkan berlakunya keguguran selain daripada kecacatan genetik.

Dapatkan pemeriksaan doktor pakar dan ikut nasihat yang diberikan. Pesakit perlu menjaga pemakanan dan pengambilan nutrien bagi membantu kehamilan seterusnya.